Kajian Hadist Mengenai Al - Hijamah

Pengobatan Sunah Rasul - Bekam (Al Hijamah)
Untuk pembinaan kesehatan rohani dan jasmani, Rasulullah Saw mengajarkan
berbagai teknik pengobatan atau therapy sebagaimana terdapat dalam hadits
Shahih Al Bukhari dari Said Ibnu Jabir dari Ibnu Abbas dari Nabi Saw, bahwa
bersabda beliau : “Kesembuhan itu ada 3 hal, yaitu dalam pisau hijamah,
meminumkan madu dan pengobatan dengan besi panas, dan aku melarang ummatku
melakukan pengobatan dengan besi panas.”

Sesungguhnya Rasulullah Saw pada waktu beliau dimi’rajkan tidak melewati
seorang malaikatpun kecuali mengatakan : “Lakukanlah olehmu Hijamah” (Hadits
Riwayat At Tirmidzi) Dalam Ash-Shohihain dari Humaid Ath Thawil dari Anas
bahwasanya Abu Thibbah melakukan bekam pada Nabi lalu beliau memerintahkan
untuk memberikan 2 (dua) sha’ makanan kepadanya.

Dari Ibnu Abbas ra, “bahwasanya Nabi Saw minta berbekam dan Beliau memberikan
upah kepada orang yang menghijamah Nabi itu .” (Hadits Riwayat Bukhari dan
Muslim).

Dari Anas ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda, : “Sebaik-baiknya sesuatu yang
kamu pergunakan menjadi obat adalah Al Hijamah.” (Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim). Pada hadits lain termuat : ”Lakukanlah olehmu Hijamah pada rongga
kuduk, karena akan menyembuhkan 72 penyakit.”

Dari sini jelas, bahwasanya pengobatan ini begitu penting karena disamping
menyehatkan juga bernilai amalan sunnah. Dengan demikian tentu alangkah
mulianya jika kita sebagai ummat nya juga ikut mewarisi dan mengamalkan serta
mengembangkan terapi sunnah ini.

DEFINISI AL HIJAMAH (BEKAM)

Perkataan “Al Hijamah” berasal dari istilah Bahasa Arab yang berarti
“pelepasan darah kotor” dan bukan “Al Fashd” (pembuang darah). atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan “Cupping”. dan dalam bahasa melayu dikenal
dengan istilah “Bekam”. Di Indonesia kita kenal denan istilah Kop atau Cantuk.

Bekam merupakan suatu teknik pengobatan Sunnah Rasulullah Saw yang telah lama
dipraktekkan oleh manusia sejak zaman dahulu kala, kini pengobatan ini
dimodernkan dan mengikuti kaidah – kaidah ilmiah, dengan menggunakan suatu alat
yang praktis dan efektif sera tanpa efek samping.

Teknik pengobatan bekam adalah suatu proses membuang darah kotor (toksid
racun yang berbahaya dari dalam tubuh, melalui permukaan kulit. Toksid / toksin
adalah endapan racun / zat kimia yang tidak dapat diuraikan oleh tubuh kita.
Toksin ini berada pada hampir setiap orang. Toksin – toksin ini berasal dari
pencemaran udara, maupun dari makanan yang banyak mengandung zat pewarna, zat
pengembang, penyedap rasa, pemanis, pestisida sayuran dll.

Kulit adalah organ yang terbesar dalam tubuh manusia, karena itu banyak
toksid / racun berkumpul disana. Dengan berbekam dapat membersihkan darah yang
mengalir dalam tubuh manusia. Inilah salah satu DETOKSIFIKASI (proses
pengeluaran toksid / racun) yang sangat berkesan / mujarab serta tiada efek
samping. Berbekam sangat berkesan untuk melegakan atau menghapuskan kesakitan,
memulihkan fungsi tubuh / badan serta memberi seribu harapan pada penderita
untuk terus berikhtiar mendapat kesembuhan.

Berbekam dapat menghilangkan rasa sakit pada bahu dan tenggorokan jika
dilakukan pada bagian kuduk. Juga dapat menghilangkan sakit pada bagian kepala
serperti muka, gigi, telinga dan hidung jika penyakit itu disebabkan oleh
terjadinya penyumbatan pada darah atau rusaknya jaringan darah. Abu Ubaid
menyebutkan dalam kitabnya “Gharibul Hadits”melalui sanad Abdurrahman bin Abi
Laila : “Bahwasanya Rasulullah Saw, melakukan bekam pada kepalanya dengan
tanduk ketika disihir orang”

Berbekam juga sangat bermanfaat untuk mengobati orang yang keracunan makanan,
bisa dan sejenisnya. lebih-lebih jika negeri itu adalah negeri panas dan
terjadi pada musim panas. Kekuatan racun itu mengalir keseluruh tubuh melalui
darah sehingga tubuh berkeringat, racun sudah menjalar kejantung,maka yang
keracunan itu tidak dapat tertolong lagi. Nabi Muhammad Saw memilih berbekam
pada kuduk (tengkuk)nya karena tempat itulah yang paling dekat kepada jantung,
walaupun materi racun itu tidak keluar keseluruhannya. Namun hal itu sudah
cukup meringankan penderitaan orang yang keracunan itu.

Melakukan bekam dibawah dagu dapat menyembuhkan sakit gigi, sakit pada bagian
wajah, kerongkongan dan pada urat leher, serta membersihkan kepala dan kedua
telapak tangan. Berbekam pada belakang tapak kaki (bagian atas tapak kaki)
dapat menggantikan venesection sephena, yaitu urat besar pada mata kaki,
menghilangkan kutil-kutil (borok) yang tumbuh di kedua paha, betis serta tulang
kering. Dapat menghentikan keluarnya darah haid (terputusnya menstruasi) dan
gatal-gatal buah testis (kantung kemaluan laki-laki). Berbekam dibawah dada
diatas perut dapat menyembuhkan bisul-bisul, kurap/kudis, dan panu yang ada di
paha. Kaki yang sering kebas/linu, encok, penyakit bawasir (hermorhoid),
penyakit kegajahan (kaki bengkak) atau elephantiasis, dan gatal gatal pada
punggung.

Sejak zaman mesir kuno lagi kaedah berbekam menjadi amalan bagi penyembuhan
berbagai penyakit, seperti sawan (epilepsy), angin ahmal (stroke), hingga ke
penyakit yang ringan seperti masalah kulit dan letih atau lesu. Perawatan ini
tidak perlu diragukan lagi karena berdasarkan hadits-hadits yang banyak
menerangkan kebaikan bagi orang yang mengamalkan bekam. Nabi Muhammad Saw
merupakan insan yang pertama dibekam para malaikat dengan perintah Allah Swt
sebelum Isra dan Mi’raj. Penjelasan dalam hadits Riwayat Ibnu Majah menerusi
Katjir bin Salim.

Selama Aku Berjalan pada malam isra mi’raj bersama para malaikat, Mereka
selalu berkata “Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam”.

MENGAPA HARUS BERBEKAM

Tubuh yang sehat dan pikiran yang cerdas adalah faktor penting dalam hidup
seorang individu demi melaksanakan tanggung jawab kehidupan mereka. Tapi jika
terlalu kotoran /toksid dalam badan, ini akan menyebabkan Statis Darah
(pembekuan darah –pen), dimana system darah tidak berjalan dengan lancar.
Keadaan ini sedikit demi sedikit akan mengganggu kesehatan fisik maupun \
mental seseorang. Akibatnya seseorang itu akan terasa malas, murung, kerap
mengeluh kurang sehat, mudah bosan,dan selalu terasa tertekan. Hal ini akan
lebih parah lagi dimana seseorang akan terganggu emosinya, jika banyak terdapat
angin dalam darah yang susah dikeluarkan, sehingga perlu mendapat perawatan
kejiwaan.

Dengan demikian Statis Darah harus dikeluarkan dengan cara apapun, malangnya
system pengobatan alopati tidak dapat bertindak demikian. Jadi kita harus
mencari pengobatan alternative yang dapat bertindak mengeluarkan toksid-toksid
tersebut dengan cepat, agar tubuh kita tidak lemah dan mudah diserang berbagai
penyakit. Salah satu system pengobatan yang paling berkesan ialah dengan
berbekam dan disinergikan dengan penawar-penawar herba.

Rasulullah SAW mengharuskan umatnya berbekam dalam setiap bulan (qomariyah)
yaitu sejak tanggal 15 sampai dengan tanggal 21 setiap bulan, atau
sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidup. Rasululah SAW memuji orang
yang berbekam, karena : “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh serta
menajamkan penglihatan”.

Allah Swt mengkhususkan satu bulan dalam satu tahun yaitu bulan ramadhan
untuk mensucikan Rohani manusia dengan ber-Shaum. Jadi wajarlah kita mensucikan
jasmani kita dengan Berbekam, sebagai persiapan dalam menyambut bulan
Ramadhan.Maka barulah kita dapat mengimbangi tenaga kehidupan kita sebagai
seorang muslim yang mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian
orang yang berbekam insya Allah akan mendapatkan syafa’at Rasulullah Saw
disamping memperoleh manfaat kesehatan lahir dan bathin.

YANG PERLU DI KETAHUI DALAM BERBEKAM

Siapa yang ingin menjadikan proses bekam sebagai suatu bidang kerjanya, yang
dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit dan juga sebagai proses
amalan bagi pencegahan berbagai penyakit khusus untuk masyarakat umum dan juga
untuk anggota keluarga sendiri, harus mengetahui perkara-perkara pokok/azas
sebelum melakukan perawatan bekam sebagai menunaikan tuntutan fardhu kifayah.
Adapun Azas perawatan berbekam adalah sebagai berikut:

1. Perlu Belajar dan mengetahui berbagai penyakit kronik dan ringan

2. Perlu mengetahui fungsi obatan dari sumber alamiah dan juga obatan
modern yang mengandung dadah (drug) terkontrol dan terjadwal.
3. Harus mengetahui dan mahir melihat penyakit dari tanda-tanda fisikal
penyakit dan kaedah Naturopathy, Iridologi, AnalisisSyaraf Tangan, pengobatan
tradisional dan lain- lain

4. Harus bijak menstabilkan dan mengawal emosi, mental dan memahami
kondisi jiwa penderita.
5. Mampu memainkan peranan berkomunikasi dengan anggota kelurga
penderita dengan melibatkan musyawarah seluruh anggota keluarga.

6. Mau berkorban dan tidak mengenal lelah dalam merawat penderita.
7. Ketelitian dalam memeriksa penyakit dan diagnosa yang tepat mengenai
penyakit sebelum penderita di bekam amat diperlukan tidak berlaku perkara yang
tidak diinginkan.

8. Kasus pendarahan yang terlalu banyak dan tanpa henti atau luka yang
dalam hingga menjadi cedera. Sekiranya perkara ini berlaku ia menjadi kesalahan
si perawat, yang bisa didakwa oleh si penderita dan anggota keluarganya.
9. Praktik bekam harus melalui pelatihan formal dan praktikal yang
mencukupi dari masa ke masa dengan bimbingan dari mereka yang telah
berpengalaman.

10. Janganlah sekali-kali membekam, jika diri sendiri belum pernah dibekam.
11. Bagi pemula jangan sekali-kali melakukan bekam tanpa pengawasan dari
seorang yang telah ahli.

12. Sebelum melakukan bekam diupayakan untuk pemeriksaan awal yaitu
pengukuran tahap glukosa dalam darah dan kencing, tahap tekanan darah, serta
denyut nadi penderita juga selepas di bekam.
13. Obat–obatan yang telah dan sedang dikonsumsi oleh penderita kronik juga
perlu dijelaskan supaya tidak timbul masalah sewaktu di bekam.

14. Kemahiran menggunakan peralatan kedokteran modern.

WAKTU BERBEKAM YANG BAIK

Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk
berbekam ialah pada waktu tengah hari (pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu
saluran darah sedang mengembang dan darah-darah toksid sedang dikeluarkan. Jadi
mengikuti prinsip yang sama kita boleh meng-uapkan penderita selama ½ jam,
istirahat selama 15 menit dan mulai di bekam.

Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda: “Barang siapa berbekam
pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah, maka itu adalah hari- hari yang
menyembuhkan penyakit”.

Perintah Nabi untuk berbekam pada pertengahan bulan disebabkan oleh karena
pada saat itu keadaan darah sedang bergejolak dan darah tambah banyak, jika di
awal bulan darah belum bergejolak, sedangkan diakhir bulan darah sudah mulai
berkurang.

Bagi penderita yang memerlukan perawatan segera, sebagai seorang perawat kita
mesti menolong segala upaya dengan ilmu yang telah Allah anugerahkan pada kita.
Berilah sentuhan-sentuhan Ilahiah serta memohon kesembuhan kepada Allah Swt
semata, karena berbekam seperti juga memakan obat hanyalah salah satu kaedah
pengobatan, sedangkan yang menyembuhkan adalah ALLAH SWT, tapi karena berbekam
adalah Sunnah Rasulullah SAW maka ia mempunyai satu hikmah yang luar biasa dari
sisi khasiatnya.

ORANG YANG TIDAK BOLEH DIBEKAM / PERLU PENANGANAN KHUSUS

Orang yang tidak boleh dibekam :

1. Orang tua yang sakit parah dan tanpa upaya

2. Pada kulit-kulit yang berkudis dan berpenyakit

3. Pada perut mereka yang baru habis makan (makanan berat)

4. Pada perut ibu yang mengandung dan ibu yang habis melahirkan

5. Pasien dengan tensi darah rendah / kurang darah

6. Orang yang terlalu lapar

7. Wanita yang sedang haid

8. Orang yang sakit gemetaran di wajah dan kakinya

9. Orang yang lemah liver dan perutnya serta

10. Orang yang radang usus

Referensi :

1. Pengobatan dan Penyembuhan Menurut Wahyu Nabi SAW, Aiman Bin Abdul
Fattah, Pustaka As-Sabil – 2004

2. Metode Pengobatan Nabi – Ath-Thibbun Nabawi, Ibnul Qoyyim Al
Jauziyah, Griya Ilmu – 2004

3. Nota kuliah Institut Latihan Herba (INTIBAH) modul Al Hijamah – 2002

4. Nota Kuliah Al Hijamah pada Kolej Perubatan Jawi (KPJ) – Januari
2005-02-03

0 komentar:

 

Pengobatan Sunah Rasul Copyright © 2009 Created by Pengobatan Sunah Rasul for aura insani